Perkenalkan sebelumnya aku adalah seorang pengusaha muda yang bergelut dibidang perkebunan, perikanan dan kontraktor. Sebut saja aku W, umur saya 32 tahun. Saya sudah memiliki seorang istri dan anak yg saat ini sudah berumur 6 tahun. Istri saya sebut saja nama nya K, wajahnya lumayan cantik, meski body nya imut namun menurut ku tergolong sexy dan sintal. Kehidupan seks kami cukup berwarna. Hampir tiap hari kami melakukan hubungan seks dan kehidupan berumah tangga kami cukup romantis. Pada intinya tidak pernah ada masalah dan kendala dalam rumah tangga kami. Istri ku mempunyai seorang adik perempuan, sebut saja nama M. dia berumur 3 tahun lebih muda dari istri ku. Dia pun sudah bersuami dan mempunyai anak. Sebut saja suami nya dengan I. M bekerja pada sebuah perusahaan swasta. Aku sudah mengenal M sejak pertama kali berpacaran dengan K istri ku. Jarak perkawinan antara aku dan adik ipar ku hanya 1 tahunan. Rumah kami letaknya berdekatan, sehingga kami sering sekali bertemu. Kalau dari segi fisik, istri ku jauh lebih cantik dan sexy sedangkan M menurut ku biasa-biasa saja. Badannya imut dan tergolong kurus. Ukuran Bra nya pun hanya 32 A (ukurannya ku tahu ketika melihat BH nya saat aku ML dengan nya). Pantatnya pun biasa saja. Pokoknya masih jauh kalah dari K istri ku yang memiliki body yg sexy dan sintal. Namun entah kenapa, setiap bertemu M, darah ku selalu berdesir dan bergejolak. Aku sering bertandang ke rumah M, begitupun M sering bertandang ke rumah ku. Kalau aku bertandang ke rumah untuk sekedar ngobrol dengan I suaminya, aku sering melirik-lirik ke arah M. saat dirumah M sering hanya menggunakan tank top longgar dan celana ketat. Tak jarang M tidak menggunakan Bra, sehingga dibalik tank top nya itu aku bisa melihat bayangan putingnya atau pun payudaranya disela-sela ketiaknya. Ketertarikan ku berawal ketika aku masih pacaran dengan istri ku. Saat itu kami jalan bertiga dan entah dimana persisnya saat itu, kami duduk bertiga di anak tangga rumah. Aku duduk di anak tangga yg lebih tinggi dibelakang K istri (saat itu masih pacar) dan M. ketika sedang asyik ngobrol, aku melihat belahan pantatnya yg membelakangi ku. Belahannya cukup terpampang didepan ku. Tak lama kemudian saat aku bicara dengan mereka, aku pun ditakjubkan oleh belahan kedua payudara M yg terlihat dr selipan baju kaos nya saat itu. Sejak itu, aku begitu terobsesi dan sering melirik-lirik ke arahnya. Beberapa saat lalu aku datang kerumah M untuk membantu suaminya I merenovasi rumah. Saat itu sudah larut malam. Pada sat itu aku dibuat kaget karena M mengenakan tank top longgar dan tanpa menggunakan bra, sehingga aku beberapa kali melihat bayangan putting bahkan payudaranya. Sungguh aku salah tingkah sekaligus horney dan makin terobsesi. Sejak saat itu aku semakin terobsesi dengan M adik ipar ku itu. Tak jarang aku sering main kerumah M disaat dia dan suami nya tidak ada dirumah (karena memang aku dan istriku punya kunci cadangan rumah M). kalau sudah seperti itu, aku paling sering masuk kamar M untuk sekedar mencari daleman (CD & Bra) nya dan tak jarang aku mendapatkan daleman yg belum dicuci, sehingga masih meninggalkan bau khas dari vagina nya. Begitulah terobsesinya diriku dengan M adik ipar ku sendiri. Namun begitu, aku tidak pernah berani menggoda atau mengajaknya lebih jauh, mengingat hubungan kami yang memang sangat dekat, hingga saat itu terjadi dan menjadi awal kisah perselingkuhan dan cinta kami. Begini ceritanya …… Saat itu, hari selasa namun tanggal nya aku tidak ingat jelas, namun yg jelas di bulan oktober 2011. Hari itu aku ada janji dengan seorang kolega ku yang datang dari luar provinsi. Rencanany hari itu aku dan kolega akan pergi keluar kota untuk melihat proyek kami. Sekita jam 9 pagi aku berangkat dari rumah menuju hotel tempat kolega ku menginap. Sesampainya di parkiran aku melihat sebuah motor matic yg parker disana. Setelah-telah mengingat ingat aku baru sadar kalau ternyata itu adalah motor nya M, adik ipar ku. Tapi hati ku bertanya, ada apa dia ke hotel ini sepagi ini, karena jarak hotel ini dan kantornya bisa dikatakan jauh sekali. Namun kemudian aku acuh saja dan berlalu menuju restoran tempat aku janji bertemu dengan kolega ku. Setelah sampai di restoran, aku duduk mengambil tempat sambil menunggu kolega turun dari kamarnya. Tak lama hp ku bordering dan ternyata itu dari kolega ku. Dia mengabarkan bahwa dia sedang keluar dari hotel dengan saudaranya dan minta aku menunggu saja direstoran untuk beberapa saat. Akhirnya aku menunggu. Untuk menghilangkan bosan aku bergerak ke lobi hotel untuk mencari Koran dan bacaan lain sekedar penghilang suntuk. Dalam perjalanan ke lobi, aku terkejut melihat adik ipar ku M tengah bergadengan tangan dengan seorang pria yang tidak ku kenal bergerak dari lobi menuju lift. Setelah ku perhatikan mereka masuk menuju lift. Lalu aku terdiam dan coba mendekati lift dan dipintu lift angka pengitung berhenti di angka 8, menandakan dia menuju ke lantai 8. Aku pun mengambil inisiatif mengikutinya ke lantai 8, namun saat aku sampai disana, aku hanya melihat lorong dengan kamar disisi kanan dan kiri ku. Aku semakin bertanya Tanya, ada apa adik ipar ku M masuk kamar dengan pria yg bukan suaminya. Akhirnya aku kembali menuju ke restoran lagi. Otak k uterus berpikir ada apa dengan M, apa dia selingkuh. Tak lama kemudian ada sms masuk dari kolega ku mengatakan bahwa dia baru bias kembali ke hotel sekitar 3 jam lagi. Namun bukan itu yang jadi pikiran ku, melainkan M, apa dia selingkuh ? Akhirnya untuk menjawab pertanyaan hati ku, aku ber inisiatif untuk meng sms dia, aku tulis di HP ku "M, lagi dimana sekarang. Tadi abang liat kamu ada di hotel F dengan seorang Pria yang tidak abang kenal, kamu masuk ke lift menuju lantai 8 dengannya. Ngapain kamu ?". kemudian sms itu aku kirim ke dia. Tidak lama ada balasan dari M "bang W ada dimana ? M bisa jelaskan ke bang W, tapi jangan bilang sama I, bangW ada dimana biar M kesana sekarang ?. kemudian akau balas sms nya " abang di Restoran di lantai 1 sedang menunggu kolega". Tak lama, M dating sendiri dan tak terlihat pria tadi yang bersama nya. M terlihat malu, mukanya merah, mungkin dia malu. Lalu aku bertanya kepada nya "kamu ngapain M ?. lalu di terlihat menangis dan memegang tanganku sebelah kanan. "maafkan M bang, tolong jangan bilang sama I dan Kak K.". dia menangis terisak. Kemudia aku menenangkan nya dengan mengusap rambutnya. Kemudian aku Tanya "kamu ngapain sama orang tadi, ngapain kamu cek in sama dia, kamu selingkuh ya ?". dia mengangguk lalu berkata "maaf bang, tapi ini salah nya bang I (suaminya), selama ini dia tidak pernah bisa jadi suami yang memuaskan ku". Aku cukup kaget dengan kata-katanya. Tanpa aku sadari, ternyata aku berada diruangan umum, yaitu restoran dan ternyata ada orang yang melihat ku denga M yang sedang menangis. Malu juga rasanya, takut dikira orang ada apa-apa, sementara itu M masih menangis. Kemudian aku berkata pada M "ya udah, kita nga usah ngobrol disini, banyak orang, abang ingin tau kenapa kamu sebenarnya ?. dimana kita bagusnya ngobrol yg nga ada orang." Lalu dia berkata "terserah bang W saja". Karena bingung, kemudian sejenak aku meninggalkannya dan aku berinisiatif menuju receptionist untuk booking satu kamar biar aku bisa ngobrol dengan M. sampai sejauh ini tidak ada sedikitpun pikiran macam-macam di benakku. Setelah menyelesaikan administrasi, kemudian aku bergerak menuju restoran dan mengajak M menuju kamar yang sudah ku baooking tadi. Sesampainya dikamar, M langsung duduk di sofa kamar, akau berinisiatif mengambil beberapa minum soft drink dank aku berikan kepada nya. Kemudian aku duduk disampingnya dan kemudian bertanya "kenapa kamu begini ?". sambil terisak menangis dia minta maaf dan kemudia bercerita bahwa semenjak perkawinannya hingga sekarang (kurang lebih 6 tahun) dia tidak pernah dapat kepuasan seks dari suaminya. Dia bilang bahwa I orangnya konservatif dan maunya menang sendiri kalau sudah ditempat tidur, sehingga M tidak pernah sekalipun merasakan kepuasan. Aku cukup kaget dengan jawabannya, lalu aku bertanya "sejak kapan kamu selingkuh dan berhubungan dengan pria lain ?". kemudian M menuturkan bahwa hari ini adalah hari pertama dia mencoba selingkuh itupun karena terus digoda oleh teman pria dia tadi yang ternyata teman/rekan kerjanya di kantor dan akhirnya dia tidak tahan dan mau diajak berselingkuh. Sejenak kulihat M masih menangis dan berulang dia minta aku berjanji agar tidak membocorkan rahasia ini dengan I suaminya ataupun dengan K kakaknya dan aku mengiyakannya. Aku berusaha menenangkannya dengan memegang salah satu tangannya dan kemudian aku usap kepalanya dengan lembut. Kemudian dia bersandar di dada ku. Tampak dia masih terus menangis terisak, kemudian dia berkata "andai aja I mau mengerti kebutuhannya, tentu nya tidak akan jadi begini bang W" dan kemudian aku menenangkan sambil memegang wajahnya, lalu berkata "sudahlah M, kamu tidak harus begitu untuk menyalurkan kebutuhan mu". Sejak dia terdiam, kedua wajah kami saling berhadapan dan menatap. Dia menatap ku lama sekali dan kemudian berkata "tapi M tidak bias menahannya lagi bang, M ingin seperti wanita lain yang bisa menikmati kepuasan kala berada di ranjang". Kami masih saling berpandangan dan kemudian aku berkata "jadi harusnya bagaimana abang bantu kamu M ?". tanpa kami sadari bibir kami bergerak maju dan entah siapa yang mulai mendekat duluan kemudian kedua bibir kami bersentuhan. Tanpa dia sadari dia mengecup lembut bibir ku dan tanpa ku sadari pula aku membalasnya. Kemudian dia berkata "bang, bolehkah ini ?". aku hanya diam dan kemudian dia mengulang mengecup bibirku sambil menutup matanya, sungguh romantis dan dia keliatan cantik sekali saat itu. Sejenak kemudian aku membalas kecupannya, namun tanpa ku sangka dia melumat bibir ku. Kejadian itu berlangsung beberapa saat dan kemudian berhenti. Dia kembali berkata "bang, sebenarnya sejak dahulu M sudah menyukai abang sejak kita pertama kali bertemu." Aku terkejut dan kemudian tanpa ku sadari tangannya menjangkau tanganku kemudian melingkarkannya di tubuh mungilnya. Dia tetap menatapku dan berkata "bang, tolong puaskan M seperti abang memuaskan K, aku milikmu bang, M sayang abang." Setelah itu tanpa disadari kedua bibir kami bertemu dan saling berciuman. Dia keliatan sangat bernafsu, sementara akau tidak tahu mesti apa. Memang sudah sejak lama M jadi objek sekssualitasku bahkan tak kala aku bercinta dengan K istri ku wajah M lah yang ada dipikiranku. Apakah aku harus lakukan ini, antara mencoba menolak tetapi aku menikmatinya. Tidak ku percaya, akhirnya M yang selama ini kudambakan sekarang meminta ku setubuhi. Akhirnya aku menyerah dan terus melayani ciumannya. Tak disadari sudah beberapa menit, kedua bibir kami saling berciuman. Bahkan sesekali kami saling memainkan lidah kami. Aku semakin terbawa nafsu begitu juga M. sambil berciuman, M mengarahkan kedua tanganku yang masih melingkar dipinggangnya kearah pantatnya. Dia mengarahkan tanganku untuk meremas kedua bongkah pantatnya yang menurutku kecil tapi lumayan padat. Kaku terima memainkan bibir dan lidah ku di bibirnya dan sementara tanganku juga terus meremas lembut pantatnya. Terdengar beberapa kali suara lenguhan dari mulutnya, menandakan dia sudah mulai bernafsu. Tak lama setelah itu, M menghentikan ciumannya. Kemudian dia berdiri dari sofa yang tadi jadi tempat bergumul kami. Dia berdiri persis didepan ku dan kemudian dia membuka kancing blus kerjanya satu persatu hingga akhirnya keliatanlah payudaranya yang masih berbalut bra hitam. Setelah semua kancing baju terbuka, kemudia dia membuka baju dan meletakkannya lantai. Kemudian dia pegang tangan ku dan menarik tanganku ke arah tempat tidur. Setelah sampai ditempat tidur dia duduk sementara itu aku masih berdiri dihadapannya. Dia berinisiatif membuka baju yang ku kenakan dan kemudian setelah terbuka dia melemparkannya kelantai. Setelah itu dia berkata "bang, M milik abang sekarang. M sayang dan cinta abang, perlakukanlah sama M dengan K istri abang. M mau jadi istri abang". Kemudian M bergerak menuju tengah tempat tidur dan sambil duduk dia menarik ku ke tempat tidur . Sejenak aku terdiam, namun kemudian nafsu ku bangkit dan kemudian melumat bibirnya. Dia membalas dan kemudian kami saling berciuman. M mengarahkan tanganku ke payudaranya. Sekaranglah saatnya apa yang selama ini ku pendam jadi kenyataan. Aku meremas lembut payudaranya dan sesekali jari ku masuk ke bra nya dan memainkan putingnya. Terasa putingnya menegang menandakan M sudah berada dipuncak nafsunya. Sesekali pula lenguhan keluar dari mulut m yang masih sibuk bergelumul dengan bibir ku. Keudian aku melingkarkan tanganku dipunggungnya untuk membuka kaitan bra nya dan sejanak kemudian talinya pun sudah lepas. Dalam keadaan tetap bergumul, M membantu ku untuk melepaskan bra dari tubuhnya dan akhirnya sekarang aku bias melihat dua gundukan payudara yang tidak terlalu besar ukurannya, tapi aku takjub dengan putingnya yg masih merah menandakan bahwa putingnya jarang diisap oleh I suaminya. Aku juga melihat putingnya yg sudah menengang. Sungguh aku tidak percaya akhirnya aku bias melihat semua ini. Kemudian ciuman kami terhenti. M meminta ku untuk tiduran dan kemudian dia menghampiri aku, dia mengecup lembut bibirku dan berkata, "bang, M sayang abang. Milikilah M bang, M rela" kemudian kami kembali berdiuman dan bergumul. Tanpa ku sadari ternyata salah satu tangan M sudah mulai mengusap usap penisku dari luar celana yg masih ku kenakan. Saat itu aku mengenakan celana kain, sehingga elusannya cukup terasa dan membuat tegang penis ku. Tek lama ciuman M turun kearah leher ku, kemudian terus ke putting. Dia menjilat dan memainkan putting ku. Aku jadi semakin bernafsu. Kemudian ciumannya turun ke perut ku dan terus kebawah. Pada saat tepat wajahnya ada didepan penis ku dia kemudian memegang penis ku yang sudah mulai menegang, di usapnya berkali kali hingga akau semakin bernafsu. Kemudian dia mencium penisku dari luar celana dan sesekali dia menggigitnya, sugguh sensasi yg belum pernah ku rasakan dengan K istri ku. Tak lama, M membuka gesper dan kaitan celana ku, kemudian dia membuka celana dan cd sekaligus, sehingga sekarang terpampanglah dihadapannya penis berukuran 18 cm milik ku. Nampak dia terdiam, kemudian dia berkata "bang, besar sekali punya abang, punya I (suaminya) tidak sebesar ini. Pantas K selalu cerita kalau dia puas dengan layanan abang" (rupanya istri ku pernah bercerita tentang hubungan kami diranjang dengan M). M kemudian melengus elus penis ku sambil dia menjilati telur ku, ouughhh nikmati sekali. Tak lama kemudian M menjilat penis ku. Sesekali dia terlihat mengulum penis ku, nambah penis ku begitu penuh dimulutnya yang kecil. Dia terus mencium, menjilat dan mengulum penis ku sambil memejamkan matanya. Penis ku keliatan semakin tegang. M semakin asyik memainkan penis ku. Terlihat dia menjilat kepala penis ku sambil tangannya mengelus telur penis ku, nikmat sekali. Setelah lama akhirnya dia berhenti, kemdian aku mengambil inisiatif. Ini saatnya aku menunjukkan keahlianku. kami bertukar posisi. Kali ini M tidur dan aku berada diatasnya. Aku melumat bibirnya, kemudian aku meremas payudaranya dan memainkan putingnya. Lenguhan demi lenguhan terdengar dari mulut M. kemudian ciuman aku turun ke lehernya. Aku menciumi leher hingga telinganya. Sesekali aku menjliati daun telinganya dan nampaknya nafsu M semakin menjadi-jadi. Kemudian ciuman aku turun ke payudara nya. Segara bergantian aku mencium, menjilat dan mengulum payudara dan putingnya."ouuuuggghhhh …. Bang, M sayang abang", kata-kata itu terdengar dari mulutnya. Setelah bosan bermain dipayudaranya, aku minta dia membuka setelah celana kantornya yang masih dipakai. Aku menyengajakan CD nya tetap terpasang karena aku tidak mau terburu-buru. Akhirnya saat ini M hanya mengenakan CD hitam. Kemudian aku menciumi kedua pahanya secara bergantian sementara itu kedua tangan ku berada dipantatnya dan meremas pantatnya tersebut dengan lembut. Ciuman ku naik ke bawah perutnya. Aku ciumi dari luar CD nya kemudian aku buka belahan kakinya sehingga tepat diwajah ku sekarang sudah ada bongkahan vagina yang masih tertutup CD berwarna hitam. Kemudian aku menciumi memeknya dari luar CD. Nampak CD M sudah agak becek dan mengeluarkan bau khas yang selama ini ku dapati dari CDnya. Aku terus menciumi memeknya dari luar CD dan M sepertinya semakin bernafsu…"oooughhh bang, enak bang". Setelah cukup lama aku menjilati v nya dari luar CD, akhirnya aku membuka CD nya tersebut dan M juga membantu untuk membukanya dengan menaikkan paha dan kakinya. Akhirnya saat ini M sudah dalam keadaan bertelanjang bulat dihadapan ku. Sejanak aku nikmati pemandangan ini dan Nampak M merasa malu aku meliatnya dalam keadaan bugil dan sesekali dia mencoba menutupi bagian memeknya dengan telapak tangannya. "napa bang ?" katanya, lalu aku jawab, "cantik …". Wajah bersemu malu. Setelah puas memandangi, aku hadapkan wajahku ke memeknya, namun kemudian M berkata "abang mau apa ?". lalu aku berkata "abang mau jilati memek M". lalu dia berkata lagi "jangan ah bang, jorok, apa abang nga jijik ?". (ternyata I suami nya M tidak pernah menjilati memeknya M bahkan dilain waktu dia bercerita baru pertama kali dia mengoral penis, yaitu penis ku), lalu aku tersenyum dan kemudian berkata "M, abang juga sayang M sejak lama. Sekarang biarkan abang menyayangi M ya. Abang akan berikan kepuasan yang selam ini tidak pernah M rasakan. M benar sayang abang ?", kemudian dia mengganguk dan berkata "M sayang bang W, lakukanlah apa yang mau abang lakukan, M rela bang" Kemudian aku mendekati wajahku ke memeknya M. aku mulai menciumi memeknya dan kemudian aku menjilati memeknya tersebut. "oouuugghhh bang, enak bang" kata-kata itu keluar dari mulut M. aku teruskan menjilati memeknya. Klitorisnya aku hisap sehinggap nampaknya M semakin tidak tahan. Sesekali lidah ku aku masukkan kedalam memeknya dan M melenguh keras "bang, M nga tahan, enak banget bang". Aku terus saja bermain di memeknya M hingga M sepertinya mengalami orgasme pertamanya, dia melenguh panjang, kedua belah pahanya berusaha dirapatkan mengapit kepala ku "ooouuuuuugggghhh bang, M sayang abang ….". akhirnya M mendapatkan orgame pertamanya dn mungkin juga itu yg pertama dalam hidupnya. Setelah itu aku berbaring dan aku minta M diatas ku dengan posisi bertolak belakang (69). Aku minta dia memainkan penis ku, dia menggenggam penis dan berkata "bang, andai aja penis ini milik M". kemudia kami saling bermain dengan posisi 69. Aku menjilati dan memainkan memeknya dan dia memainkan penis ku. Sesekali aku memasukkan lidah ku kedalam memeknya dan dia melenguh "ouughhh". Akhirnya M nampaknya mendapatkan orgasme yang kedua, dia menggenggam penis ku dan mulutnya berada dipaha ku sambil mengeluarkan "ooouuughhh bang M keluar lagi, nikmatnya bang." Sejenak Nampak M terkulai lemas diatas tubuh ku. Aku masih mengusap usap pahanya dengan sesekai menciuminya. Kemudian M turun dari tubuh ku dan tergeletak diatas tempat tidur. Aku berputar arah dan mendekatinya, saat ini aku tergolek disampingnya. Kemudian aku menciumi pipi M sambil tangan ku meremas lembut payudaranya dan kemudian memainkan putingnya. M tersenyum dan kemudian mengecup bibir ku, dia berkata "bang W, M sayang abang, jadikan M milik abang. M mau ninggalkan I dan jadi milik abang". Aku tersenyum dan berkata "abang juga sayang M, mulai saat ini abang juga milik M". " benar bang ?, lau bagaimana dengan K ?" katanya. Aku tersenyum dan kemudian berkata "untuk sementara jangan sampai dulu orang lain tahu ya". Dia tersenyum dan kemudian mengecup bibir ku sambil berkata "M terserah abang saja, M sayang abang". Tak lama kami kembali berciuman. Kedua bibir kami saling bergumul. Kami juga saling memainkan kedua lidah kami. Nampak M menutup kedua matanya tanda dia menikmati ciuman romantis kami. Tangan ku mengusap paha nya dan kemudian menjalar ke memeknya. Aku elus lembut bibir memeknya. Semeentara itu M juga tidak mau kalah, dia ikut mengelus penis ku yang sudah kembali menegang. Ciuman kami masih terus berlanjut dan kami masih sesekali memainkan lidah kami di mulut masing-masing. Tak lama berselang M menghentikan permainan bibir kami, dia berkata "bang, M ingin ini sambil melihat ke penis ku yang masih ada di genggaman tangannya." Aku tersenyum dan berkata "ambillah, itu kan milik mu sayang". Setelah itu kami bangkit, M aku minta menggeserkan tubuhnya keatas dan bersandar di bantal sementara itu aku berada diatasnya. Setelah M berada pada posisinya, aku arahkan penis ku ke memeknya. Sebelum masuk, penis ku aku gesekkan ke bibir memeknya, Nampak M melenguh "ouuughhhh… masukkan sayang, M sudah nga tahan." Aku tersenym dan perlahan aku menekan penis ku lobang memeknya, namun M tertahan dan sedikit menjerit "oouuuww sakit sayang, punya abang besar, pelan-pelan sayang". Kemudian secara perlahan aku masukkan penis ku ke lobang memeknya. Awalnya agak susah karena lobang memek nya terasa sempit banget (mungin karena menurut M, penis I suaminya kecil, jadi tidak terbiasa dengan penis yang lebih besar). Setelah beberapa kali berusaha akhirnya penis ku mulai masuk juga, Nampak M meringis menahan sakit, kepalanya mendongak kearah atas dan kedua tangannya menggenggam erat seprai. Aku jadi kasihan, baru setengah penis ku masuk, aku berhenti sejenak. Aku mendekati wajah M, kemudian menciumi bibir nya dan berkata "sakit sayang ?. lalu dia menjawab "nga apa sayang, teruskan, M mau melayani abang, M sayang abang, puaskan M bang". Setelah mendengar M berkata seperti itu, akhirnya aku kembali bergerak memasukkan penisku lebih dalam dan akhirnya "aaakkggghhhh …." Nampak M meringis menahan sakit dan akhirnya semua penis ku sudah berada dalam lobang memeknya. Sejenak aku berhenti dan membiarkan penis ku berada didalam lobang memeknya. Luar biasa, lobang memeknya terasa sempir sekali dari penis ku terasa sesak didalam. Penis ku terasa dibalut leh daging lembut didalam memeknya. Aku kembali mendekati wajahnya dan kemudian mengecup lembut bibirnya, namun M menyambut kecupan ku dan akhirnya kami bergumul. Setelah cukup lama, akhirnya M meminta aku memainkan penis ku "ayo pa, puaskan mama? (M mulai memanggilku dengan sebutan papa biar lebih romantis). Aku tersenyum dan mulai menggerakkan penis ku keluar masuk lobang memeknya. "aaauugggrrhhh nikmatnya pa, punya papa besar sekali, nikmati pa. ayo papa, puaskan mama, mama sayang papa" . lalu aku tersenyum dan berkata "memeknya mama enak ma, nikmat, papa juga syang mama". Kemudian aku mainkan penis ku didalam memeknya, keluar dan masuk. Terasa gesekan lembut di penis ku. Sambil memainkan penis ku, sesekali aku meremas penisnya dan nampak M melenguh sambil kedua tangannya menggenggam kedua sisi tempat tidur. "ouugghh papa, enak pa, kenapa nga dari dulu pa. terus sayang" M meracau sambil menahan nikmat karena penis ku yang berada di memek nya. Tak lama M meracau lagi " pa, mama sampai pa, enak pa … ooouuugghhh …" bersamaan dengan itu terasa kedutan di penis ku yang berada di memeknya dan "ooouugghhh … cium M bang …." M mendapatkan orgasme ketiganya dan kami beerciuman dengan romantisnya. Setelah M mendapatkan orgasme ketiganya, aku berinisiatif mencabut penis ku dari memeknya dan kemudian berbaring sambil memeluk dia dari belakang. Aku memeluknya dengan erat dari belakang dan kucium bahu nya kemudian aku biilang "abang sayang M dan sudah lama jatuh cinta sama M". kemudian dia berkata "benar bang ?" lalu ku jawab iya dan kemudian dia berkata "M juga sayang abang" lalu dia berkata "trus gimana dengan kita bang ?". lalu kujawab "mulai hari ini kita selingkuhan dan kita simpan ini rapat-rapat". Dan dia berkata "tapi bang, boleh kan M mendapatkan yang seperti ini kapan pun ?" lalu aku jawab "kapan pun sayang, abang siap." Kemudian dia tersenyum dan mencium bibir ku dengan mesranya. Kedua bibir kami berpagutan lama sekali. Tak lama ciuman kami semakin panas. Kemudian dia berhenti dan bilang "sekarang giliran M memuaskan abang". Kemudian dia naik keatas tubuh ku dan mendaratkan memeknya tepat diatas penis ku. Kemudian dia menggenggam penis tersebut dan mengarahkan nya ke vaginanya. Perlahan aku mendorong masuk penis ku kedalam memeknya sehingga .. bless .. semua penis ku sudah berada di dalam memeknya. M melenguh menahan nikmat "oouugghhh …. Nikmatnya sayang. Ayo sayang puaskan diri abang, M siap jadi istri abang". Dan akhirnya permainan semakin panas. Aku mulai memainkan penis ku didalam memeknya. Tak terhitung beberapa kali M mendapatkan orgasme dan kami melakukan banyak gaya. tidak terasa sudah setengah jam kami bergumul. namun pada saat berada dalam posisi doggie style, aku merasakan orgasme. Aku kemudian bertanya dengan M, mau keluarin dimana sayang ?" M menjawab, "keluarin didalam aja sayang, basahi memek M bang, M rela punya anak dari kita, buah cinta kita." Akhirnya permainan ku percepat dan M nampaknya semakin bernafsu. Sepertinya M juga akan mendapatkan orgasmenya yang entah sudah ke beberapa kalinya hari ini dan kahirnya "oooouuughhhh ….." kami melenguh dan sama sama mendapatkan orgasme … crooott …. Crrooooottt…….croooootttt……… aku merasakan begitu banyak sperma ku yang keluar menyiram rahim M tidak seperti biasanya ketika berhubungan dengan K istri ku. Akhirnya aku terkulai lemas disamping nya. Kami berpelukan dan saling berciuman. Tak lama kami tertidur setelah pergumulan kami yang panjang. Tidak terasa sudah 1 jam kami tertidur. Kemudian aku bangkit untuk mengambil minum. M terkejut dan juga terbangun. Dia senyum dan kemudian mendekati ku dan memeluk ku dari belakang. Dia berkata "mulai sekarang bang W lah suami M, love u." "mulai hari ini, kalo kita Cuma berdua, M akan panggil abang SUAMI ya dan abang panggil M ISTRI" aku meniyakan dan kemudian kami berpelukan. Kemudian tidak sadar kami berciuman dan tanpa kami sadari akhirnya nafsu itu bangkit lagi. Akhirnya kami melakukan lagi hubungan badan. Bukan hanya itu, setelah itu kami masih melanjutkan permainan terlarang kami di kamar mandi. Tak terhitung beberapa kali M mendapatkan orgasme. Pokoknya hari ini kami sangat berbahagia walau dihati kami masing-masing ada kecemasan. Setelah puas bermain akhirnya kami memutuskan untuk pulang. M harus kembali ke kantor dan aku juga harus menemui klien ku. Sebelum berpisah di kamar kami sempat berciuman lama dan M masih menyempatkan beberapa kali mengoral penis ku dan kemudian berkata pada penis ku "sampai jumpa ya, nanti kamu akan masuk lagi ke memek ku". Aku hanya ketawa geli. Dan kemudian kami keluar kamar dan berpisah. Sejak saat itu kami rutin berhubungan, dan biasanya kami melakukan di hotel. tetapi tak kala dirumah kami berusaha seperti biasa, walaupun dikala sedang berpapasan dirumah terhadang M ataupun aku sering iseng saling raba dan remas. Bahkan kami pernah ML tak kala istri ku sedang mandi dan kami melakukannya di ruang tamu. Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar