Browse »
Home »
» Anak Pejabat VS Anak Alay [UNIK-MENARIK]
Koran Dewasa | Berbagi Berita aneh dan Unik Secara Coppas | |
Anak Pejabat VS Anak Alay Nov 17th 2012, 03:24 Saat ini dikalangan remaja Indonesia, khususnya di Ibu Kota, sedang merebak virus "cius miapah". Entah siapa yang memulai dan darimana asal virus ini, namun penggunaannya sudah menjalar ke setiap remaja usia tanggung, apalagi adanya iklan di media dan beberapa artis yang ikut menggunakan istilah tersebut. Sehingga terkesan bila tak menggunakan kata tersebut, berarti tidak termasuk "anak gaul" Dahulu memang pernah diterbitkan sebuah Kamus Gaul, yang sempat mendapatkan berbagai kritikan karena dianggap dapat merusak tatanan Bahasa Indonesia. Namun kali ini istilah dalam pergaulan semakin berevolusi menemukan kalimat-kalimat baru, yang tentu saja terdengar agak aneh bagi orang-orang yang tidak termasuk "anak gaul" tersebut. Beberapa orang menyatakan "anak gaul" tersebut sebagai "anak alay" karena menggunakan tata bahasa yang tidak beraturan. Parahnya, "anak alay" yang berkelamin Laki-Laki justeru yang menjadi sorotan utama. Karena mengesankan hilangnya DNA "macho" dari mereka. Dalam pergaulan sehari-hari mereka terkesan gemulai. Sehingga dianggap tidak "macho", tidak "jantan" dan tentu saja dianggap "pengecut". Melihat jauh ke belakang, sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya berbeda waktu dan kemasan saja, namun secara substansi tidaklah jauh berbeda. Hanya saja remaja tanggung Laki - Laki dimasa lalu memang lebih "macho" ketimbang kebanyakan remaja tanggung Laki - Laki saat ini yang dirasa lebih gemulai. Namun diantara mereka, secara substansi, mental mereka tetaplah sama. Sebagian besar dari mereka belum dapat menemukan jatidirinya sendiri dan belum berani menyatakan Aku adalah Aku. Istilah "anak jenderal" dan "anak pejabat" dahulu sangat banyak digunakan. Inilah bukti bahwa secara mental, sama saja. Remaja tanggung era 80-an sampai 90-an belum sanggup menemukan jati diri namun mau menunjukan diri/eksis, sehingga berlindung di balik kuasa Ayah mereka, yang ternyata memang terlalu memanjakan. Remaja tanggung era 2012, lebih memilih asik terhadap dunianya sendiri dan tak perduli apa kata orang. Hasil dari perbedaan zaman ini kita belum tahu pasti mana yang lebih baik. Karena zaman terus berjalan, meski diyakini zaman hanya berputar, suatu waktu era yang lalu akan kembali di era yang akan datang. | |
|
0 komentar:
Posting Komentar