Entah benar atau tidak, namun seorang pria Perancis, bernama Philippe Loret, mengaku merupakan cucu dari mendiang diktator Jerman, Adolf Hitler.
Awalnya ia tidak mengetahui itu, sampai ayahnya, Jean-Marie, memberitahukan kepada dirinya bersama dengan enam orang saudara kandungnya di ruang makan, rumahnya, 40 tahun yang lalu.
"Tiba-tiba ayah saya berkata, 'Anak-anak, aku punya sesuatu yang perlu dikatakan kepada kamu semua. Kakekmu adalah Adolf Hitler," ujar Philippe, seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (8/4/2012).
"Kami tertegun diam, karena tidak ada yang tahu harus berkata apa. Kami tidak tahu bagaimana bereaksi," lanjutnya.
Ini adalah pertama kalinya Philippe berbicara secara terbuka tentang siapakah nenek moyangnya, dan ia telah setuju untuk melakukannya dengan berpegangan kepada sejumlah bukti samar yang ia miliki.
Sejumlah bukti samar itu adalah, berupa golongan darah yang sama yang dimiliki ayahnya dengan Hitler, juga bentuk tulisannya. Selain itu adapula sebuah lukisan yang ditemukan, Jean di loteng rumahnya yang ditandatangani oleh Hitler, sebuah lukisan yang memperlihatkan seorang wanita yang parasnya tampak persis seperti ibundanya, Charlotte Lobjoie.
Namun dari itu semua, bukti yang paling mencolok klaimnya adalah kesamaan wajah dari Hitler dengan mendiang ayahnya. Baik Hitler maupun Jane, memiliki belahan dagu yang sama, rahang persegi dan mata bulat yang tajam. Juga cara Hitler, dan Jane menyisir rambutnya dan memiliki kumis, yang sama satu sama lain.
"Saya yakin, saya adalah cucu Hitler. Tentu saja saya memiliki bukti. Namun jika orang tidak percaya, itu masalah mereka," ujarnya.
Di tahun 1981 Jean-Marie menulis sebuah buku, yang berjudul 'Nama Bapa Kamu adalah Hitler', di mana ia menceritakan kisah perjalanan ibunya ketika ia berumur sekitar 20 tahunan. Charlotte, ibunya mengaku, Jean dikandung dalam rahimnya, setelah ia terlibat cinta satu malam bersama dengan Hitler di bulan Juni 1917.
Charlotte menuturkan, ia telah menikmati hubungan singkat dengan sang Fuhrer, ketika ia tengah berlibur di Kota Fournes-in-Weppe dekat Kota Lille. Saat itu ia berusia 16 tahun, sementara Hitler sudah berusia 28 tahun.
"Ayah saya mengatakan hubungan itu hanya berlangsung selama beberapa bulan. Hitler dalam perang menderita luka karena serangan gas beracun yang membuatnya harus kembali ke Jerman untuk memulihkan dirinya. Ia pernah kembali untuk beberapa bulan, namun pergi lagi ke Jerman, dan tidak pernah terlihat lagi," tutur Philipe.
Hilter menurut penuturan neneknya kepada ayahnya, merupakan sosok yang lembut. "Ayah saya mengatakan Hitler adalah seorang yang baik dan lembut. Tapi ia gampang cemburu, ia tidak suka pria lain memperhatikan nenek saya," katanya.
Berdasarkan akta kelahiran ayahnya ungkap Philipe, Jean lahir pada tanggal 25 Maret, 1918 di Seboncourt, 12 km sebelah utara dari St Quentin, dan merupakan anak dari Charlote. Namun karena malu memiliki anak diluar nikah, membuat neneknya Charlotte, meninggalkan ayahnya kepada buyutnya.
Charlotte meninggal pada tahun 1951, dan ayahnya Jean-Marie menghabiskan 20 tahun ke depan hidup dengan penyangkalan asal usulnya.
Namun apa yang menjadi klaim dari Jean itu benar adanya, pasalnya berdasarkan catatan seorang prajurit Inggris, pada Perang Dunia ke Dua, Leonard Wilkes, ia menyebut, nama Jean Marie, sebagai anak gelap Hitler di Perancis. Leonard sendiri, diterjunkan ke Perancis, melalui Pantai Normandi untuk memerangi Jerman, pada Perang Dunia ke Dua.
"Hari yang menarik. Kami mengunjungi sebuah rumah tempat tinggal Hitler, ketika ia masih seorang kopral dalam perang terakhir, melihat wanita yang memiliki bayi dengannya, dimana ia memberitahu kami bahwa bayi itu sekarang telah menjadi dewasa dan bergabung di tentara Perancis melawan Jerman," tutur Leonard, dalam buku catatannya, yang diumbar ke publik oleh putranya, Alan Wilkes, bulan lalu.
Tulisan itu, dibuat pada tanggal 30 September 1944.
Leonard berhasil menjumpai Charlotte berdasarkan informasi yang ia peroleh bahwa Hitler pernah memiliki hubungan singkat dengan seorang perempuan kala ia, bertempur di Perancis, pada musim panas 1917.
http://forum.viva.co.id/internasional/332606-pria-perancis-ini-mengaku-cucu-gelap-adolf-hitler.html
0 komentar:
Posting Komentar