Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM), Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (22/3/2012), menggelar demonstrasi untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kantor DPRD setempat. Dalam aksi tersebut, mahasiswa membakar motornya karena kesal dengan sikap sebagian fraksi di DPRD Pamekasan, yang tidak menandatangani dukungan penolakan atas rencana kenaikan harga BBM yang dituangkan dalam spanduk. Lima fraksi dari sembilan fraksi yang menandatangani spanduk, yakni Fraksi PPP, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi PKNU, dan Fraksi Merah Putih. Setelah kelima perwakilan fraksi membubuhi tanda tangan, mahasiswa mendesak fraksi yang lain untuk keluar ruangan agar ikut menandatangani spanduk pernyataan. "Ayo keluar! Kalau Anda pro-rakyat, silakan tanda tangani spanduk ini karena spanduk ini akan kami kirim ke Presiden," ungkap Zaini Werwer, koordinator aksi. Namun, empat fraksi, yakni Fraksi Bulan Bintang, Fraksi PKB, Fraksi Bintang Nusantara, dan Fraksi Demokrat yang ditunggu-tunggu tidak kunjung keluar. Spanduk yang sudah ditandatangani lima fraksi kemudian digulung. "Ternyata wakil rakyat kita ikut mendukung pemerintah yang mau menyengsarakan rakyatnya dengan menaikkan harga BBM," tambah Zaini. Mahasiswa kemudian mundur dari depan pintu masuk kantor DPRD. Dikira hendak mau membubarkan diri, mereka ternyata kemudian membakar poster yang dibawa. Tiba-tiba kemudian mereka membakar satu motor yang mereka bawa. "Ini bentuk aspirasi kami karena pemerintah akan menaikkan harga BBM," ungkap Zaini. Sempat ada bunyi ledakan setelah motor terbakar. Aparat kepolisian yang mengamankan demonstrasi hanya menonton. Tidak ada upaya untuk memadamkannya. Setelah pembakaran itu, mahasiswa lantas membubarkan diri.
0 komentar:
Posting Komentar